Jumat, 17 Agustus 2012

Memahami Kembali Makna Idul Fitri


Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.
Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.
Idul Fitri (kembali ke fitrah), ya suatu hari raya yang dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh. Dinamakan Idul Fitri karena manusia pada hari itu laksana seorang bayi yang baru keluar dari dalam kandungan yang tidak mempunyai dosa dan salah.
Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan an, sebagaimana yang terekam dalam surah al-A’raf (7) ayat 172 :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”).
Seiring dengan perkembangan itu sendiri, banyak di antara manusia dalam perjalanan hidupnya yang melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu, memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuah keharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.

Menyambut lebaran

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, seorang hakim yang hatinya bersuka cita, bertanya pada seorang napi, "Kamu ditangkap atas tuduhan apa?"

Napi itu menjawab, "Karena belanja kebutuhan menjelang Lebaran."

Hakim itu segera berkata, "Wah...kalo itu sih bukan pelanggaran. Jam berapa sih kamu belanja?"

Napi itu dengan kalemnya menjawab, "Sebelum toko itu buka, Pak!"
Posted by Humor Man at 4:23 AM 2 comments
Pelatih Sepakbola Terkenal
Seorang pelatih sepakbola terkenal sedang berlibur dengan keluarganya di Maine. 

Ketika mereka masuk ke bioskop dan duduk, sekelompok orang yang telah ada dalam bioskop bertepuk tangan. Pelatih itu berkata dalam hatinya, "Aku tidak percaya. Aku terkenal sekali, bahkan orang di sini pun mengenaliku."

Kemudian seorang pria menghampirinya dan berkata, "Terima kasih telah datang. Filmnya tidak akan dimulai jika penontonnya kurang dari sepuluh orang."

pd bgt tuh pelatih

MERDEKA


Hari ini tanggal 17 Agustus 2012. Hari kemerdekaan Indonesia.

Pada hari ini biasanya diselenggarakan berbagai acara, mulai dari yang formal seperti upacara sampai ke yang informal seperti lomba balap karung. Hanya saja hari ini kebetulan umat Islam masih berpuasa, dan yang lebih berpengaruh, sebagian sedang dalam perjalanan mudik untuk Lebaran. Saya duga perayaan 17 Agustusan hari ini tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Atau mungkin ketidak-meriah-an acara 17 Agustusan ini karena orang Indonesia sudah tidak merasa penting lagi arti kemerdekaan?

Kemerdekaan. Independence. Kebebasan.  Kata-kata yang hilang maknanya. Kita tidak dapat merasakan maknanya sampai mereka hilang. Terus terang saya pun merasa demikian, sampai ketika mencoba memahami carut marutnya pengelolan perguruan tinggi. Saat ini otonomi – yang berarti kemerdekaan – perguruan tinggi nampaknya terberangus. Semua harus diatur oleh pemerintah. Perguruan tinggi dianggap bodoh dan harus diatur oleh pusat secara rinci.

Lho kok menjadi keluh kesah begini. Lupakan … Hari ini harusnya kita bergembira. Bersemangat! Ingat, kemerdekaan kita ini bukan sesuatu yang diberikan cuma-cuma. Kemerdekaan ini KITA REBUT dan KITA TEBUS dengan nyawa. Semoga kita tidak melupakan para pahlawan kita. Semoga Allah mengampuni segala dosa mereka dan mereka berada di tempat yang layak di alam sana. Amin.

Untuk sisi gembira hura-huranya apa ya? Hmmm… hari ini kok sepi-sepi saja ya?

Bagaimana perayaan 17 Agustusan di tempat Anda? Atau, perayaan 17 Agustusan kapan yang paling berkesan bagi Anda?

Outbond holic at Ancol

                     Dua manusia yang mau dihukum gantung

foto ini diambil udah lama banget,,30 april 2011.waktu itu gua,adek dan sang pacar..sedang berlibur ke ancol,liat ekspresi gua difoto GK BANGET....hahahaha



                 Puti lagi masang sepatu dengan mulut mengangak


outbond holic ancol

                        kalau Pantai gak curam boleh mandi gak ya..

                        Lompatan-lompatan yang indah

                                          Nasrsis mode on

Ekspresi gaya cicak lagi melet